Penyebab dan Cara Mengatasi Antimalware Service Executable

Mungkin beberapa pengguna Windows 10 dengan perangkat lama sering merasakan lemot, itu menjadi hal yang menjengkelkan. Di antara penyebabnya adalah program Antimalware yang memakan banyak sumber daya, dari CPU, RAM dan Disk. Apakah kamu salah satu dari pengguna tersebut.

PC dengan spesifikasi minim biasanya mengalami masalah seperti ini. Terutama pada komputer atau laptop yang lawas. Atau memang masih menggunakan Hard disk.

Terkadang tidak harus PC spesifikasi rendah yang mengalami masalah seperti itu. PC dengan spesifikasi yang bagus bisa jadi juga mengalaminya. Dan semuanya bisa terjadi dalam kondisi tertentu.

Antimalware Service Executable adalah

Antimalware service
Apa itu Antimalware Service Executable

Mungkin kamu bertanya tanya, sebenarnya apa sih program Antimalware service executable yang memakan banyak sumber daya itu.

Antimalware Service Executable adalah program service Antivirus bawaan windows 10, yang bertugas mengamankan komputer dari malware yang berbahaya. Dan Antivirus tersebut namanya Windows Defender atau yang sekarang ini dikenal dengan Windows Security.

Beberapa masalah yang sering dialami pengguna (PC spesifikasi rendah) dengan program ini adalah.

  • Antimalware service executable memakan Banyak RAM

    Dalam situasi seperti ini kemungkinan ada Antivirus telah mendeteksi malware dan juga dimungkinkan sistem telah terinfeksi.

  • Antimalware service executable menggunakan high Disk dan CPU hingga 100%

    Ini biasanya sering terjadi ketika pengguna sedang membuka File Explorer dan membuka folder yang berisi banyak file. Karena ketika itu Antivirus akan melakukan scanning dan pemantauan otomatis pada folder yang sedang dibuka oleh pengguna.

Itulah yang menyebabkan Antivirus (Antimalware) bekerja lebih keras. Yang mungkin saja bisa membuat kinerja CPU atau Disk bisa mencapai 100%, serta mengkonsumsi banyak RAM hingga hampir penuh.

Masalah-masalah seperti bisa muncul dalam situasi berikut:

  1. Tepat setelah boot (sistem menyala) atau setelah beberapa waktu.
  2. Ketika Kamu mendiamkan atau meninggalkan komputer dalam beberapa waktu.
  3. Saat atau setelah menginstall aplikasi atau game, membongkar (extract) arsip, mengunduh atau download file dari internet.
  4. Di saat menjalankan aplikasi.
  5. Dan dalam beberapa kondisi lain.

Nah tujuan dari program Antimalware sih bagus, yaitu untuk mengamankan sistem dari serangan malware. Tapi untuk PC dengan spesifikasi rendah, ini akan sangat tidak menyenangkan, karena menjadi penyebab PC kamu lemot.

Cara mematikan antimalware service executable windows 10

  • Dalam kasus Antimalware yang terlalu banyak menggunakan RAM. Sepertinya kamu harus memindai PC dengan alat Antivirus atau Antimalware lain. Karena kemungkinan PC kamu terdapat Malware atau bahkan telah ter-infeksi malware.
  • Jika kamu menginstall Antivirus lain (pihak ketiga). Kemungkinan itu dapat menyebabkan konflik antara Windows defender dengan Antivirus pihak ketiga tersebut. Jadi Kamu harus memilih salah satu menghapus antivirus pihak ketiga atau menonaktifkan Windows Defender Security.
  • Jika memang masalah yang terjadi adalah penggunaan Disk yang tinggi. Kemungkinan ada masalah pada hard drive PC kamu. Untuk mengatasinya, bisa memeriksa drive yang sedang dipakai.
  • Jika masalah sering terjadi, Kamu bisa menonaktifkan Antivirus Windows 10 tersebut secara permanen. Dengan mematikan Windows defender security bisa dipastikan kinerja perangkat tidak termakan oleh Antimalware service executable, yang boros akan CPU, RAM, dan Disk.

Lihat: Cara menonaktifkan AntiVirus Windows 10 permanen

Nah bagaimana selamat mencoba.